Menyusun Sugesti Hipnotis Yang Efektif
Dan Komunikasi yang efektif dan mempunyai pengaruh terhadap orang lain adalah sebuah komunikasi yang bersifat Sugestif. Atau menggunakan pola bahasa yang sugestif. dan ini adalah hakikat dari Sugesti Hipnotis.
Jadi Sugesti Hipnotis adalah serangkaian kalimat yang dilakukan dengan cara tertentu dan dalam kondisi tertentu yang dapat mempengaruhi orang lain langsung ke bagian pikiran bawah sadarnya.
Dalam aplikasi ilmu hipnotis, Cara membuat atau menyusun sugesti harus berlandaskan pada Outcome Base atau berfokus pada tujuan. Dengan demikian dampak serta pengaruh suatu Sugesti Hipnotis ditentukan oleh Outcome atau tujuan dari dilangsungkannya sesi hipnotis tersebut. Bila tujuannya adalah sekedar membawa klien atau subyek mencapai kondisi Hypnos atau Trance. Maka susunan kalimat sugesti yang kita gunakan di arahkan untuk membuka Critical Area dari pikiran sadar serta untuk memperdalam kesadaran subyek menuju alam bawah sadarnya.
Bila tujuan Sugesti Hipnotis tersebut adalah untuk terapi, maka kita gunakan susunan kalimat sugesti yang bersifat Therapeutic. Atau mempunyai efek terapi bagi klien.
Dan bila anda adalah pemula di dunia hipnosis. Anda bisa menggunakan contoh script sugesti hipnotis yang banyak diberikan di dalam buku-buku hipnotis. Dan setelah anda memahami inti dari script sugesti tersebut, anda juga boleh memodifikasinya menggunakan susunan kalimat anda sendiri. Sehingga terasa lebih pas dan nyaman untuk diri anda.
Ada dua cara di dalam menyampaikan suatu sugesti :
- Direct Suggestion : Bersifat Perintah Langsung, jelas, tegas, & pasti.
- Indirect Suggestion : Bersifat Rayuan atau persuasif dan bersifat tidak langsung.
Prinsip menyusun Kalimat Sugesti Hipnotis Yang Efektif :
5 Aturan yang umum diketahui dan digunakan oleh para hipnotis atau hipnoterapis antara lain:
- Sugesti menggunakan kata “Saya……”
- Menggunakan kalimat atau kata yang positif.
- Menggunakan kalimat sekarang
- Spesifik
- Ada deadline
1. Positive, Gunakan kalimat positif, hindari kata Jangan
Pada saat melakukan suggesti, pikirkan hal-hal yang positif saja. Lupakanlah sejumlah kegagalan, ketidakberhasilan yang dialami. Dengan fokus pada hal-hal yang positif, kita memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk bangkit dan menyongsong kesuksesan.
Sifat pikiran yang menolak kata Jangan harus kita waspadai, jika anda seorang dokter kemudian menyarankan pada pasien anda dengan kalimat seperti ini “jangan makan daging ya bu”, maka yang pasien anda terima adalah makan DAGING. Karena pikiran akan membayangkan DAGING, yaitu kata setelah kata “jangan”
2. Powerful
Lakukan dengan penuh keyakinan dan kesungguhan, karena dengan kekuatan yang fokus dan terarah dapat memberikan kekuatan pada pikiran kita untuk berbuat sesuatu menuju sebuah kesuksesan. Dengan kekuatan yang penuh, pikiran juga tidak terpecah dan tajam dalam membangun kerangka solusi terhadap sejumlah keingainan yang belum tercapai.
3. Precise
Idealnya keinginan yang hendak di capai harus sudah dapat dideskripsikan dengan jelas, karena pikiran bawah sadar hanya bisa menyusun berdasarkan kategori yang ada. Semakin jelas gambaran yang ada, maka semakin mudah pikiran kita merekamnya dalam memori internal secara kuat. Dan sebaliknya, semakin kabur gambaran impian yang ada, maka pikiran kita akan semakin kesulitan mendefinisikan impian itu.
4. Present Tense
Sugesti yang kita lakukan seharusnya merupakan keinginan saat ini, bukan keinginan di masa lalu atau akan datang. Dengan fokus pada keinginan saat ini, seluruh kekuatan pikiran akan dengan sendirinya mengarah pada kondisi yang lebih jelas, tergambar dengan pasti dan tidak mereka-reka. Artinya impian tadi benar-benar ada dalam memori otak kita, sehingga perilaku-perilaku kita secara kuat akan ter-drive oleh alam bawah sadar kita untuk menuju sebuah kesuksesan yang kita impikan.
5. Personal dan menguntungkan bagi target.
Lakukan perubahan positif terhadap diri sendiri terlebih dahulu. Baru bila telah selesai dengan diri sendiri, cobalah untuk memberikan sugesti pada orang-orang terdekat kita. Bila ini pun berhasil, maka kita dengan mudah akan mampu melakukan sugesti pada orang lain. Dan tetap saja harus diingat bahwa mensugesti orang lain harus tetap pada kenyataan bahwa sugesti terbaik adalah ada pada autosuggestion seseorang terhadap dirinya sendiri. Kalaupun orang lain membantu, tetap saja semuanya berpulang pada orang tersebut.
6. Gunakan kata “Bayangkan dan Rasakan”
Dua kata sakti diatas merupakan kata yang mudah menembus pikiran bawah sadar setiap orang, kata bayangkan akan menggali semua memori dalam pikiran bawah sadar kita.
7. Pertegas.
Jika anda member sugesti, pertegas waktu mulainya. Contoh :”Mulai sekarang dan seterusnya, kamu harus belajar lebih baik."
Itulah Hukum dasar dalam membuat sugesti yang mujarab, Dengan memahami beberapa prinsip diatas, maka kita dapat menyusun kalimat-kalimat saran, ajakan, atupun perintah langsung menjadi sebuah sugesti.
Jadi intinya ilmu sugesti adalah ilmu untuk meyakinkan orang lain dengan kata-kata atau membuat orang lain menjadi tertarik/percaya untuk kemudian mengikuti apa yang kita inginkan. Jika kita tinjau dari hakikat ilmu, apapun jenis ilmu tersebut bisa dipergunakan untuk hal positif dan bisa juga dipergunakan untuk hal yang bertujuan negatif.
Ada sebuah proses sugesti tidak langsung (indirect sugestion) saat seseorang melihat orang di sampingya menguap maka dia juga akan ikut-ikutan menguap. Oleh karena indirect sugestion ini bekerja, maka akan memenuhi syarat terjadinya INFORMAL HYPNOSIS, yaitu sebuah proses yang apabila salah satu atau kedua belah pihak tidak tahu yang mereka kerjakan adalah hipnosis. Sama halnya dengan seorang anak kecil yang sangat mudah menerima apapun dari orang yang mereka anggap lebih tua dan lebih tahu (orang tua, kakak, nenek, dokter, dsb). Contoh lain ketika kita tahu ada orang yang mengatakan bahwa tempat itu menakutkan maka secara otomatis kita akan menimbang kondisi mental diri kita, "apa benar?” atau "saya takut nggak ya?”.
Proses sugesti tersebut di sebabkan aktifnya sistem saraf cermin (mirror neurons system). Sel-sel saraf itu terletak di bagian depan setiap belahan otak vertebrata walaupun tidak terletak di semua bagian otak vertebata. Sistem saraf cermin adalah sel-sel saraf yang berfungsi penggerak untuk sebuah proses belajar.
Saat ada seseorang di dekat kita menguap, tanpa di sadari ternyata pikiran kita mengirim sinyal ke tubuh untuk memberikan respon dan hasilnya kita pasti ikut menguap juga. Kondisi seperti ini biasanya sangat mudah di tularkan dari orang yang menguap pada orang di sekitarnya tapi menguap sama sekali tidak berbahaya pada diri kita bahkan banyak bermanfaat untuk kesehatan.
Menguap adalah sebuah gerakan refleks alami tubuh. Yang pada prosesnya adalah menarik napas dan melebarnya tuba eustachius (saluran yang menghubungkan antara telinga, ronga hidung belakang, dan tenggorokan atas). Tanpa di sadari setelah menguap kita pasti akan merasa lebih santai dan nyaman. Banyak juga yang megatakan bahwa tertularnya menguap merupakan rasa empatik yang di berikan pikiran kita pada orang lain. Ada juga yang mengait-ngaitkannya dengan stres, kebosanan, kelelahan, dan kantuk. Sebenarya, menguap merupakan salah satu upaya agar kadar oksigen dalam tunuh tercukupi, manusia memerlukan kadar oksigen yang cukup banyak dan jika kadar karbondioksida yang berlebihan malah akan membahayakan.
Ketika seseorang menguap maka secara otomatis akan mengatur jumlah biologis tubuh. Sering juga setelah beraktivitas lama, orang tersebut akan langsung menguap. Itu pertanda tubuh minta di istirahatkan.
Sugesti Hipnotis Pharsing Language
Dalam sugesti hipnotis di kenal hukum pikiran yang disebut Pharsing. Pharsing adalah kecenderungan pikiran bawah sadar untuk menolak kata-kata yang sifatnya negasi (tidak, jangan, dll) saat seseorang berada dalam kondisi relaksasi pikiran yang dalam (deep trance).
Dulu waktu saya baru belajar tentang cara kerja otak dan pikiran saya juga membaca mengenai hal ini. Di berbagai buku yang saya pelajari saat itu dikatakan bahwa bila otak atau pikiran mendengar kata negatif, misalnya "tidak malas", maka kata "tidak" akan dihilangkan dan yang dijalankan hanya kata "malas".
Contoh yang paling sering digunakan adalah "jangan memikirkan gajah". Menurut yang saya pelajari dulu, dikatakan, bahwa untuk memahami kalimat ini maka otak/pikiran, pertama-tama, akan memunculkan gambar "gajah". Baru setelah itu ia akan menjalankan perintah "jangan memikirkan". Dengan demikian efek dari kata "jangan memikirkan" tidak berlaku karena gambar "gajah" sudah muncul terlebih dahulu di pikiran.
Pemahaman ini benar namun tidak semuanya benar. Bagaimana bila kita menggunakan kalimat " saya tidak kaya"? Dengan pemahaman di atas berarti otak/pikiran akan "menghilangkan" kata "tidak" dan akan hanya menjalankan kata "kaya".
Tentu tidak akan ada yang berani atau bersedia mensugesti dirinya sendiri dengan kalimat "Saya tidak kaya" karena inilah yang akan terjadi.
Lalu, pemahaman yang benar seperti apa?
Nah, mari kita kaji kembali pada definisi "pharsing". Pharsing adalah kecenderungan pikiran bawah sadar untuk menolak kata-kata yang sifatnya negasi (tidak, jangan, dll) saat seseorang berada dalam kondisi relaksasi pikiran yang dalam (deep trance).
Kata kunci pada definisi di atas adalah "kecenderungan" dan "relaksasi mental yang dalam". Cenderung berarti tidak selalu. Relaksasi mental yang dalam berarti seseorang berada dalam kondisi hipnosis yang dalam.
Memang sebaiknya, diusahakan, untuk selalu menggunakan kata-kata positif. Misal "jangan malas" diganti dengan "rajin", "jangan telat" diganti dengan "datang tepat waktu", "jangan lupa" diganti dengan "ingat".
Namun bila ternyata tidak ada kata positif pengganti, misal untuk sugesti berhenti merokok, "Saya bukan perokok", maka gunakan sugesti ini walau ada kata negatif. Otak atau pikiran kita dapat memahami apa yang diinginkan.
Bingung...???
Ya, itu biasa. Karena di awal tulisan saya menekankan pada penggunaan kalimat positif dan menghindari penggunaan kalimat negasi. Dan prinsip itulah yang dipegang dengan sangat kuat oleh beberapa praktisi hipnotis. Padahal di dalam realitanya, prinsip tersebut tidaklah bersifat mutlak dan hanya berlaku dalam kondisi tertentu saja.
Lalu bagaimana sebaiknya...???
Menurut saya yang terbaik adalah perbanyak praktek. Dari praktek yang anda lakukanlah anda akan memperoleh kesimpulan yang tepat mengenai moment penggunaan kalimat yang tepat.
Dan sebagai bahan pembelajaran anda, silahkan lihat Video dari Master Hipnotis Romy Rafael berikut ini. Di dalam video ini akan anda lihat, bahwa master Romy banyak menggunakan kalimat negasi seperti, "Anda tidak melihat gunung di depan anda", dll. Dan Sugesti Hipnotis tersebut dapat diterima dan dimengerti dengan baik oleh subyek.
Padahal, bila kita berpedoman pada prinsip Pharsing. Semestinya ketika master Romy mengatakan,"Anda tidak melihat gunung di depan anda" semestinya kata "tidak" ini diabaikan oleh pikiran bawah sadar subyek, dan yang diterima adalah "Anda melihat gunung di depan anda." Sehingga ketika dikatakan bahwa tidak ada gunung di depan subyek, maka si subyek justru melihat adanya gunung.
Namun ternyata prinsip pharsing tersebut tidak berlaku bukan...? Dan subyek tetap dapat menerima kalimat Sugesti Hipnotis Master Romy dengan utuh. Dan di dalam pikirannya, dia tidak melihat adanya gunung di depannya. Gunung tersebut hilang dari pandangan subyek alias subyek mengalami Negatif Hallucination. Sesuatu yang ada menjadi seolah-olah tidak ada dan menghilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar